Laporan Keuangan Mayora, Mencatat Pertumbuhan Net Profit dan Sekilas Profil Perusahaan

Laporan Tahunan

Laporan keuangan Mayora tergolong selalu diperbarui secara berkala serta tepat waktu. Hal ini tentunya memberi dampak pada kepercayaan dari pemegang saham sekaligus publik pada manajemen Mayora. Sebelum membahas laporan keuangan Mayora, berikut ini sekilas profil dari perusahaan tersebut.

Sekilas Profil Perusahaan Mayora

PT. Mayora Indah Tbk. didirikan tanggal 17 Februari 1977. Pabrik pertamanya berlokasi di Tangerang. Pabrik perusahaan tersebut mulai beroperasi secara komersial pada Mei 1978. Kemudian Mayora menjadi perusahaan publik pada tahun 1990. Mayora didirikan oleh Ir. Darmawan Kurnia, Jogi Hendra Atmadja, serta Drs. Raden Soedigdo.

PT. Mayora Indah Tbk. mendapatkan pernyataan efektif dari Bapepam-LK pada 25 Mei 1990. Dalam pernyataan tersebut, Mayora dapat melaksanakan Penawaran Umum Perdana Saham dengan kode MYOR (IPO) secara umum sejumlah 3.000.000 juta. Di mana per sahamnya memiliki nilai Rp1.000 dan harga penawaran Rp9.300 per saham. Saham-saham tersebut telah tercatat secara resmi di BEI sejak 4 Juli 1990.

Laporan Keuangan Mayora

Berdasarkan laporan terkini tampak keuangan perusahaan ini naik signifikan walau dalam situasi pandemi. Mayora termasuk salah satu emiten Fast Moving Consumer Goods (FMCG). Tercatat perusahaan tersebut mencetak laba tahun berjalan yang dapat didistribusikan ke entitas induk sebanyak Rp1,98 triliun.

 Tercatat naik 15,78% dibandingkan posisi perusahaan ini di periode sebelumnya. Kemudian di penghujung 2019, tercatat tahun penjualan bersih mencapai Rp25,03 triliun. Nilai ini meningkat sekitar 4,03% dari akhir tahun 2018 yang sebesar Rp24,06 triliun. Catatan liabilitasnya per akhir Desember 2019 berada di angka Rp9,14 triliun atau meningkat 0,99%.

Bahan Baku Produksi PT. Mayora Indah Tbk.

Bahan baku merupakan komponen biaya terbesar bagi perusahaan ini dalam proses produksinya. Bahan baku sekaligus menjadi 53% pendapatan tahun 2019.

Prediksi penurunan ekspor di masa pandemi ini sebenarnya dapat diimbangi dengan peningkatan penjualan domestik. Berdasarkan laporan keuangannya, perusahaan ini memperoleh lebih dari 40% dari total pendapatan ekspor tahunan.

 Pastinya sebab ini merupakan aset bersih dari perusahaan tersebut di mata uang asing. Pemulihan total kuantitas penjualan ekspor akan terus membuat perusahaan ini dapat mengendalikan fluktuasi mata uang asing. Akhirnya dapat mereduksi dampak terhadap tahap produksi.

Laporan Keuangan Mayora Merupakan Cerminan Kondisi Real Perusahaan

Laporan keuangan merupakan cerminan dari kondisi nyata perusahaan di pasar. Selain itu juga di internal perusahaan. Pada dasarnya laporan keuangan ini merupakan output fisik dari setiap rangkaian keputusan keuangan.

Di mana keputusan tersebut dilakukan oleh manajemen guna mencapai nilai maksimum nilai perusahaan. Nilai perusahaan ini akan makin tinggi jika prospek perusahaan semakin bagus.

Prospek yang baik ini pastinya cukup besar serta memiliki perkembangan yang progresif seiring berjalannya waktu.

Nilai Perusahaan Mayora

Nilai perusahaan khususnya pada pasar sekuritas ini juga dipengaruhi oleh banyak hal. Termasuk prestasi perusahaan serta isu yang ada. Selain itu progres penjualan serta laba bersihnya juga dapat berpengaruh. Perusahaan juga dinilai dari aset yang dimiliki.

Perusahaan Mayora berhasil menjadi market leader di pasaran. Hal ini dibuktikan dengan makin banyaknya produk- produk dari merek dagang perusahaan tersebut. Di samping itu, Mayora juga sukses memperoleh banyak penghargaan bergengsi.

Di antaranya adalah Top 100 Exporter Companies in Indonesia, Top Five Best Managed Companies in Indonesia, Best Manufacturer of Halal Product, serta penghargaan lainnya.

Nah, itu tadi merupakan pembahasan tentang laporan keuangan Mayora. Kalau menurut pendapat Anda, laporan terkini tersebut apakah menunjukkan fluktuasi yang signifikan?


Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *